Pengembangan Bisnis Restoran di Indonesia

29 Jan

Pengembangan Bisnis Restoran di Indonesia
Tabloid Business Opportunity edisi Maret 2013 akan mengangkat headline dengan tema “400 Peluang Bisnis Kuliner Menjanjikan”, sebuah tema yang pastinya akan sangat menarik bagi calon investor di awal tahun 2013. Terkait hal tersebut, kami sangat mengharapkan pengamatan dari bapak untuk rubrik utama Tabloid BO edisi Maret 2013 mendatang. Berikut pertanyaannya : 1. Bagaimana anda melihat perkembangan bisnis F&B saat ini? Mengapa? Perkembangan bisnis F&B di tahun 2013 ini tetap memiliki harapan yang sangat cerah seperti pada tahun-tahun sebelumnya. Bisnis F&B merupakan industri yang memenuhi kebutuhan primer manusia yaitu pangan selain itu bisnis ini juga masuk dalam bagian dari industri entertaining atau hiburan sehingga makan dan minum bukan hanya menjadi kebutuhan primer manusia tetapi juga mencakup kebutuhan sekunder seperti tempat melakukan pertemuan ataupun berkumpul bersama disela-sela waktu kerja ataupun sekolah. Dikota besar seperti Jakarta, kemacetan jalan raya menjadi peluang usaha bagi industri F&B ini, dimana para pekerja komuter dari sekitar Jakarta terpaksa memenuhi kebutuhan makan dan minum mereka disela-sela perjalanan pulang dan pergi dari tempat tinggal ke dan dari tempat kerja. Hal ini menyebabkan industri F&B berkembang pesat, baik industri makanan utama dan juga makanan cemilan. 2. Umumnya, mereka yang bermain di bisnis F&B mengusung menu yang sama. Pertanyaannya adalah, bagaimana agar bisa eksis di tengah persaingan yang begitu sengit? Saat memulai usaha di F&B bisnis yang menjadi pertanyaan pertama adalah siapa konsumen sasar (targeted customers), baik dari segi usia, jenis kelamin, kemampuan ekonomi, tempat tinggal dan kebiasaan makan mereka. Paling mudah memang mengikuti trend yang sedang berlangsung dalam arti mengekor terhadap apa yang sedang laris saat itu, tapi perlu juga diingat bahwa industri kuliner yang dipengaruhi oleh trend tidaklah akan berlangsung lama karena trend akan berubah dari waktu ke waktu dan dengan hanya mengikuti konsep kuliner yang sedang trend akan mempercepat jenuh nya persaingan usaha, sehingga kelangsungan usaha menjadi lebih pendek waktunya. Agar bisa eksis dan bertahan di bisnis F&B, maka selain menjual produk yang sedang trend harus juga dilengkapi dengan produk lainnya yang mendukung produk tersebut sehingga produk yang dijual memiliki variasi yang lebih banyak dengan konsumen sasar yang lebih luas. 3. Beberapa merek mengedepankan keunggulan mereka (seperti capaian BEP dan Omset, keunikan dll) untuk menggaet investor. Menurut anda sendiri, seperti apa kategori bisnis F&B yang menjanjikan keberhasilan bagi mitranya? Bisa dijelaskan. Bisnis F&B tidak dapat hanya dilihat dari suksesnya outlet pertama yang dibangun dimana umumnya pemasaran dilakukan secara meluas sehingga produk dikenal diwilayahnya dan memang ditujukan bagi tempat yang dapat menerima produk tersebut. Untuk wilayah lain yang memiliki jenis kuliner dan kebiasaan konsumsi yang berbeda akan memiliki pengaruh yang sangat berbeda. Untuk itu para pebisnis saat akan memilih mitra bisnis nya jangan hanya mengacu pada kesuksesan mereka saat ini ditempat dimana mereka telah membuka gerainya, tetapi juga perlu dipertimbangkan apakah produk tersebut merupakan produk yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat yang akan menjadi konsumennya dilokasi yang akan dibangun oleh mitra. Jangan lupa produk yang dikenal oleh konsumen akan lebih mudah untuk dijual dibanding produk yang belum dikenal. Produk haruslah menjadi perhatian utama, kemudian bagaimana mitra pemilik waralaba bisa mendukung bahan baku bagi mitranya didaerah lain kemudahan dukungan bahan baku haruslah menjadi hal utama bagi para pemilik waralaba. Keunikan tidaklah dapat bertahan lama dan biasanya hanya diekspos diawalnya saja, keunikan atau gimmick dalam industri F&B akan kehilangan keunikannya bila sudah lebih dari satu outlet, kekuatan bisnis F&B adalah produk dan keunikan yang dapat bertahan adalah apabila ada di produk dan bukan sekedar sesuatu yang unik (dekorasi, cara penyajian ataupun cara produksi) 4. Selain beberapa hal yang disebutkan di atas. Apa “value” yang harus dimiliki merek F&B sebagai daya tarik real bagi investornya? Suatu bisnis F&B harusnya memperhatikan keuntungan para mitra mereka karena keuntungan mitra otomatis akan menjadi keuntungan bagi pemilik merek. Membantu para mitra melakukan studi kelayakan dan mengenal konsumen sasar mereka sesuai produk yang ditawarkan para pemegang merek F&B akan sangat membantu mereka dalam memajukan usaha mereka sehingga para pemegang merek F&B tidak hanya sekedar menjual merek dan produk yang akan dijual tetapi membantu mereka berkembang dan mengembangkan merek mereka diwilayah para mitra. 5. Apakah melihat potensi pasar dari produk yang akan dijual terhadap lingkungan atau cakupan area yang ada juga penting? Mengapa? Seperti yang telah diulas diatas, baik pemilik merek F&B ataupun mitra wajib melihat potensi pangsa pasar terhadap produk yang akan dijual diwilayahnya. Produk yang terkenal disuatu tempat belumlah tentu dikenal diwilayah lainnya, misalnya singkong merupakan produk yang dikenal diseluruh pulau Jawa bukanlah produk yang dikenal diwilayah Indonesia timur. Sebaiknya pemilik merek F&B juga membatasi wilayah pemasaran sesuai dengan popularitas produk yang dijual untuk mengamankan bisnis para mitra nya dari kesulitan penjualan dan pemasaran karena produknya belum dikenal konsumen. Menjadi kewajiban para pemilik merek melihat cakupan pengembangan dan pemasaran bisnis mereka, misalkan satu produk yang populer di pulau Jawa hanya dipasarkan di luar pulau Jawa apabila memiliki populasi warga pulau Jawa yang cukup untuk mendukung bisnis para mitra mereka. Dengan pengembangan yang dibatasi dan diawasi maka pihak pemilik merek memiliki tanggung jawab atas kesuksesan para mitra mereka dengan menjamin jumlah konsumen yang cukup yang akan mengkonsumsi produk yang ditawarkan mereka. Pembatasan wilayah (sales mapping) perlu dibuat oleh pemilik merek dimana para mitra dibatasi untuk wilayah yang baru dibangun oleh para mitra untuk mengurangi persaingan diantara para mitra untuk waktu tertentu misalkan antara 6 bulan hingga 1 tahun tergantung besaran bisnis yang ditawarkan oleh pemegang merek. 6. Beberapa pemain F&B bisa langsung berkembang, namun tidak jarang langsung tenggelam. Nah, seperti apa saran anda untuk “investigate before investing” yang baik buat calon mitra? Pada saat memilih bisnis yang ditawarkan pemegang merek, yang perlu diperhatikan oleh para mitra adalah: – Produk, apakah produk yang ditawarkan adalah produk yang dikenal atau tidak oleh masyarakat di wilayah yang akan dibangun oleh mitra – Dukungan pemilik merek terhadap keberhasilan usaha para mitra, mulai dari studi kelayakan usaha hingga pengembangan produk dengan menggunakan bahan baku produk lokal. – Dukungan pelatihan dan pengawasan mutu produk dan layanan dari pemegang merek terhadap para mitra untuk menjaga kelangsungan usaha. – Pilihan investasi yang disediakan oleh para pemegang merek yang disesuaikan dengan kemampuan para Mitra. – Kemampuan bersaing dari pemegang merek terhadap bisnis yang sejenis diwilayahnya. Jika sukses yang dihasilkan dikarenakan harga yang lebih murah dari produk lainnya yang sejenis atau hanya satu-satunya diwilayah pemegang merek, maka hal ini bukanlah menjadi suatu pilihan yang akan menjamin kesuksesan yang sama ditempat para mitra akan membangun usahanya. – Pengembangan produk, pastikan pemegang merek memiliki kemampuan untuk membantu para mitra nya mengembangkan produk yang akan dijual untuk meningkatkan kemampuan bersaing dan tidak hanya menjual produk yang sama selama beberapa tahun dimana kejenuhan para konsumen akan segera membuat bisnis menjadi bangkrut dikemudian hari. – Merupakan kewajiban bagi para pemegang merek untuk selalu memasarkan produk yang mereka jual agar para mitra terbantu dalam meningkatkan penjualan mereka, baik berupa pembukaan outlet, info produk baru, informasi tentang keunggulan produk, keunikan produk, berita tanggapan positif para mitra dan konsumen, dsb. – Pastikan pemegang merek adalah yang mengerti bisnis F&B yang dibuatnya dan bukan sekedar diwakili oleh badan usaha atau lembaga pemasaran atau konsultan yang memasarkan merek yang ditawarkan, hal ini akan menyebabkan bisnis secara jangka panjang tidak akan berjalan dengan lancar apabila lembaga tersebut sudah tidak lagi bekerjasama dengan pemegang merek. 7. Menurut anda sendiri, adakah cara membedakan seasoning business dengan yang longterm business? Seperti apa? Bisnis musiman atau yang dibuat mengikuti trend adalah bisnis yang mengekor (follower), dimana usia bisnis akan tergantung dengan berapa lama trend tersebut berlangsung. Bisnis boleh dimulai lewat produk yang sedang trend untuk memudahkan pemasaran karena saat trend berlangsung biasanya konsumennyalah yang mencari usaha yang menjual produk trend tersebut sehingga biaya pemasaran dan penjualan bisa ditekan seminimum mungkin, hanya saja produk trend tersebut perlu dilengkapi dengan produk lainnya yang akan memperkuat dan melengkapi dari produk yang sudah ada. Longterm business yang memiliki ketahanan usaha lebih panjang bila didukung konsumen yang memerlukan produk yang ditawarkan terutama konsumen yang berada disekitar lokasi usaha, hal ini akan menunjukkan tingkat kunjungan yang tinggi dari para konsumen (repeat customers) dan akan berbeda bila basis usaha hanya berdasarkan konsumen yang sekedar ingin tahu saja (curious customers) karena keinginan tahu konsumen akan hilang bila apa yang diharapkan konsumen ternyata berbeda dengan yang didapat. Setelah memiliki produk yang baik maka pelayananlah menjadi kunci utama menjaga hubungan antara pengusaha dengan konsumen sehingga loyalitas konsumen akan meningkat. 8. Tidak dipungkiri juga, beberapa merek F&B sukses berkembang hingga saat ini bahkan mereka yang mulai bisnisnya dari booth kemudian ke outlet dan resto. Pengamatan anda sendiri, bagaimana mereka bisa eksis dan naik kelas? Bisnis F&B adalah bisnis primer yang mengutamakan konsumen, di Indonesia jumlah konsumen kelas menengah-bawah memiliki jumlah yang terbesar dibandingkan segmen lainnya, berbeda dengan segmen kelas atas yang lebih individual, segmen kelas ini memiliki tingkat komunitas dan kelompok yang sangat tinggi sehingga pemasaran menjadi sangatlah mudah, apalagi didukung oleh jejaring sosial mereka yang berbasis dunia maya. Merek yang berkembang dari kelas bawah meningkat ke kelas mengah, karena produk bisnis awal dipasangkan dengan produk baru yang merupakan produk pelengkap bagi produk awal, misalkan menjual kopi di booth yang kemudian disandingkan dengan roti atau kue (pastry & bakery) untuk kelas yang lebih tinggi seperti café, dsb. Atau misalkan menjual mie ayam di booth dan saat akan dikembangkan menjadi café maka aneka rasa mie maupun bumbu ayam yang ditawarkan maupun cara penyajiannya seperti mie kuah, mie goreng, mie siram atau mie hot plate haruslah memiliki variasi yang lebih banyak dari versi booth. Dengan pengembangan produk dengan cara memberikan aneka pilihan kepada konsumen maka secara otomatis akan meningkatkan jenis konsumen sasar dan mengurangi kejenuhan dari konsumen akibat produk yang ditawarkan sangat terbatas. Proses naik kelas menjadi lebih mudah karena biaya produksi bukanlah masalah karena dengan naik kelas otomatis harga jual menjadi lebih tinggi karena fasilitas dan layanan menjadi lebih baik dan yang perlu diperhatikan adalah tampilan produk perlu juga ditingkatkan karena tuntutan konsumen yang lebih tinggi. Lain halnya bila turun kelas karena dengan turun kelas artinya harga jual harus diturunkan dan ini mengakibatkan kualitas produk yang diterima oleh konsumen akan lebih rendah dari kelas sebelumnya yang lebih tinggi. 9. Kemudian, apa syarat-syarat utama agar bisnis F&B ini bisa sustain? – Trend tidak cukup hanya diikuti, tetapi juga dibuat, hal ini untuk menjadikan usaha F&B yang dikelola tetap menjadi pusat perhatian. – Produk harus dikembangkan tetapi tidak boleh keluar dari konsep awal agar tidak membingungkan para konsumen yang ada. – Pemasaran dan penjualan harus selalu didengungkan terutama diwaktu-waktu tertentu dimana makanan menjadi perhatian para konsumen seperti saat liburan sekolah, bulan puasa, dsb. – Interaksi dengan konsumen, buat para konsumen bangga dengan produk dan layanan bisnis anda, pastikan setiap kedatangan mereka berkesan dan monitor sosial media mereka, biarkan para konsumen meliput usaha anda dan berbagi dengan kawan-kawan mereka. 10. Kemudian, secara umum, How to operate and grow the F&B business? Bisnis F&B bukan bisnis yang bisa di bangun untuk kemudian ditinggal dan dibiarkan berkembang dengan sendirinya, bisnis ini memerlukan keterlibatan para pemilik dan pekerja nya, baik pemilik merek maupun para mitra mereka. Karena bisnis ini berbasis kebutuhan primer manusia yaitu pangan dan juga kebutuhan sekunder sebagai tempat untuk bersosial, maka pastikan produk dan layanan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan tiap-tiap konsumen. Buat target pengembangan usaha diawal saat anda memulai usaha, sehingga pengembangan didasarkan atas perhitungan dan strategi awal dan bukan menunggu hingga bisnis awal berjalan dulu. Siapkan dana yang cukup untuk memulai usaha dan pengembangan usaha dan jangan lupa melakukan kegiatan pemasaran yang bisa dimulai dari dalam yaitu dari para pengelola bisnis, baik karyawan maupun pemiliknya. Pelatihan karyawan baik untuk menjaga kualitas produk dan pengembangan produk wajib dilakukan untuk menghindari kejenuhan para konsumen.

Leave a comment